1. JUDUL : RANGKAIAN PENYEARAH
2. TUJUAN :
2. TUJUAN :
2.1
Setelah melakukan praktikum,
praktikandapat mengidentifikasi bentuk gelombang penyearah ½ gelombang,
penyearah gelombang penuh (2 Dioda) dan penyearah gelombang sistem jembatan
dengan benar
2.2
Setelah melakukan praktikum, praktikan
dapat menjelaskan proses terbentuknya gelombang penyearah ½ gelombang,
penyearah gelombang penuh (2 Dioda) dan penyearah gelombang sistem jembatan
dengan benar
3. DASAR TEORI
Rangkaian penyearah
merupakan penerapan dioda yang sangat penting untuk dibahas terlebih dahulu.
Sesuai dengan bentuk gelombang outputnya, maka penyearah terdapat dua macam
yaitu setengah gelombang dan gelombang penuh.
2.2
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah yang paling
sederhana adalah penyearah setengah gelombang, yaitu yang terdiri dari sebuah
dioda. Melihat dari namanya, maka hanya setengah gelombang saja yang akan
diserahkan.
2.3 Penyearah Gelombang Penuh
Rangkaian penyearah
gelombang penuh ada dua macam, yaitu dengan menggunakan trafo CT (center-tap =
tanpa tengah) dan dengan sistem jembatan (Herman, 2007 : 31-32).
a.
Dioda Rectifier / Dioda Penyearah
Dioda rectifier ini
merupakan dioda standar yang biasa digunakan sebagai penyearah arus karena
sifatnya yang meneruskan arus hanya satu arah saja. Dioda ini memiliki densitas
yang lebih tinggi diarea forward, dan memiliki ketahannan temperatur
pemblokiran yang cukup tinggi. Dioda ini, memiliki tegangan transhold yang
rendah dan frekuensi cutt-off yang tinggi.
Fungsi dari dioda
rectifier ini biasa digunakan untuk penyearah arus AC dan membatasi tegangan
dari power supply (Imam, 2013 : 58).
Oleh karena sifat dioda
yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik pada situasi
tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus
listrik (rectifier). Pada kenyataannya memang dioda banyak digunakan sebagai
penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Hampir semua peralatan
elektronika memerlukan sumber arus searah. Penyearah digunakan untuk
mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak balik. Arus atau tegangan
tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar tidak
menimbulkan gangguan bagi peralatan yang di catu.
Dioda sebagai salah satu
komponen aktif sangat populer digunakan dalam rangkaian elektronika, karena ben
tuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada beberapa macam rangkaian
dioda, diantaranya: penyearah setengan gelombang (Half-Wave Rectifier), Rangkaian
Pemotong (clipper), rangkaian
Penjepit (calmper) maupun penggandaan
tegangan (voltage multiplier) (Sutikno,
2010 : 79).
Dari gambar 14. Tampak bahwa tegangan
outputDC semangkin menunjukkan gelombang rata yang identik dengan gelombang
tegang DC.
According to Ali (2014 : 402) let the
internal resistance r on the AC side of the rectifier be 1 ohm and the
resistance L on the DC side be 1000 mH, the max. Value of the source voltage um
be 100v and the frequency be 50 Hz. The diodes are assumed to be ideal.
The
load voltage, ud (t), and source current, is (t), waveforms relating to the
exact equivalent circuit. It can be seen that the wave obtained form the
proposed equivalent circuit model are the same as the waveforms of fig 3.
4. ALAT DAN BAHAN
1.
Transformator step down Non CT : 1 unit
2.
Transformator step down CT : 1 unit
3.
Dioda penyearah
4.
Resistor :
10 k/ 1W
5.
Condensator elektrolit : (2200 μf/
50 v)
6.
Steker AC : 1 unit
7.
Multimeter : 1 unit
8.
CRO (Chatode Right Tube) : 1 unit
9.
Breadboard : 1 unit
10.
Tool Sheet : 1 unit
11.
Jumper Ø.1 mm : 2 meter
5. PROSEDUR PERCOBAAN
A.
Penyearah ½ gelombang
1.
Persiapkan semua peralatan dan
bahan-bahan yang diperlukan saat melaksanakan percobaan
2.
Periksa semua bahandan peralatan,
pastikan semua dalam kondisi yang baik
3.
Buatlah
rangakaian seperti dibawah ini pada project board

4. Pada
sisi primer transformator, berikan tegangan supply sebesar 220 V AC.
5. Lakukan
pengukuran teganganpada sisi skunder transformator dengan menggunakan
multimeter. Kemudian catat hasil pada tabel kerja
6. Ukur
tegangan pada hambatan RL (VRL)
7. Hitung
tegangan pada dioda dengan menghubungkan anoda dan katoda dengan multimeter
8. Amati
dan gambarkan bentuk gelombang keluaran pada hambatan RL
dengan
menggunakan osiloskop
9. Catac
hasil pengamatan pada tabel kerja
B. Penyearah
gelombang penuh (2 Dioda)
1.
Persiapkan semua peralatan dan
bahan-bahan yang diperlukan saat melaksanakan percobaan
2.
Periksa semua bahandan peralatan,
pastikan semua dalam kondisi yang baik
3.
Buatlah
rangakaian seperti dibawah ini pada project board

4. Berikan
tegangan supply 220 V AC pada sisi primer transformator
5. Ukur
tegangan pada sisi skunder transformator dengan multimeter. Catat hasil pada
tabel kerja
6. Ukur
tegangan pada hambatan RL (VRL)
7. Hitung
tegangan pada dioda ( D1 dan D2) dengan menghubungkan anaoda dan katoda dengan
multimeter
8. Amati
dan gambarkan bentuk gelombang keluaran pada hambatan RL
dengan
menggunakan osiloskop
9. Catat
hasil pengamatan pada tabel kerja
C. Penyearah gelombang sistem jembatan
1.
Persiapkan semua peralatan dan
bahan-bahan yang diperlukan saat melaksanakan percobaan
2.
Periksa semua bahandan peralatan,
pastikan semua dalam kondisi yang baik
4. Berikan
tegangan supply 220 V AC pada sisi primer transformator
5. Ukur
tegangan pada sisi skunder transformator dengan multimeter. Catat hasil pada
tabel kerja
6. Ukur
tegangan pada hambatan RL (VRL)
7. Hitung
tegangan pada dioda ( D1, D2, D3 dan D4) dengan menghubungkan anaoda dan katoda
dengan multimeter
8. Amati
dan gambarkan bentuk gelombang keluaran pada hambatan RL
dengan
menggunakan osiloskop
9. Catat
hasil pengamatan pada tabel kerja
6. HASIL
Tabel 4.1 penyearah ½ gelombang
Vskunder
|
VRL
|
Vdioda
|
Bentuk
Gelombang
|
10,6 volt
|
4,94 volt
|
4,6 volt
|
![]() ![]() ![]() |
V/Div
= 5
T/Div
Tabel 4.2 Penyearah Gelomabgn Penuh
Vskunder
|
VRL
|
VD1
|
VD2
|
Bentuk
Gelombang
|
10,6 v
|
4,94 v
|
9,54
|
9,54
|
![]() ![]() ![]() ![]() |
V/Div = 5
T/Div
Tabel 4.3 Penyearah gelombang Jembatan
Vskunder
|
VRL
|
VD1
|
VD2
|
VD3
|
VD4
|
Bentuk
Gelombang
|
10,6
|
4,24
|
0,36
|
4,24
|
2,82
|
4,24
|
![]() ![]() ![]() ![]() |
V/Div = 5
T/Div
7.
PEMBAHASAN
Dalam
percobaan klli ini yaitu tentang Penyearah. Dimana pada percobaan ini kami akan
mengidentifikasi dari masing-masing bentuk gelombang, yaitu bentuk gelombang
penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh (2 dioda), dan
penyearah gelombang sistem jembatan. Selain itu kami juga dapat mengetahui
proses terbentuknya gelombang penyearah setengah galombang, penyearah gelombang
penuh (2 dioda) dan penyearah gelombang sistem jembatan. Pada percobaan yang
kami lakukan kami menggunakan dioda sebagai komponen poko atau kompone
elektronika non-linear yang sederhana. Kami melakukan satu kali percobaan pada
setiap penyearah gelombang.
Pada percobaan penyearah setengah
gelombang kami menggunakan sebuah dioda. Dimana percobaan ini kami juga
menggunakan transformator. Pada percobaan ini kmai mengukur tegangan skunder,
tegangna hambatan, dan tegangan dioda. Untuk tegangan skunder kami dapatakan
10,6 volt, untuk tegangan hambatan sebesar 4,94 volt, dan tegangan dioda
sebesar 4,6 volt.
Setelah kami melakukan percobaan ini, kami
dapat mengetahui prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang
yaitu pada saat setengah gelombang pertama melewati dioda bernilai positif maka
akan menyebabkan dioda dalam keadaan “foward bias” sehingga arus dari setengah
gelombang pertama bisa melewati dioda. Kemudian pada setengah gelombang kedua
(lembah) yang bernilai negatif menyebabkan dioda dalam keadaan “reverse bias”
sehingga arus dan setengah gelombang kedua yang bernilai negatif ini tidak bisa
melewati dioda.
Setelah melakukan
percobaan penyearah setengah gelombang selanjutnya kami melakukan percobaan
penyearah gelombang penuh, dimana pada percobaan ini kami menggunakan dua buah
dioda yang disusun atau dirangkaia secara parallel. Pada kedua dioda yang kami
gunakan, 1 dioda digunakan sebagai bekerja pada fase siklus positif dan satu
dioda bekerja pada pase siklus negatif yang telah dibalik. Pada percobaan penyearah gelombang penuh ini kami dapatkan
hasil untuk tegangan skunder sama seperti pada percobaan penyearah setengah
gelombang yaitu 10,6 volt, untuk tegangan hambatan RL didapatkan 4,49 volt.
Sementara untuk tegangan dioda satu dan dioda kedua sama yaitu sebesar 9,54
volt. Tegangan dioda satu dan kedua sama, hal itu disebabkan karena dioda satu
dan dioda dua dirangkai secara parallel. Sehingga didapatkan tegangannya
bernilai sama smentara untuk arusnya akan didapatkan berbeda.
Setelah kami melakukan
percobaan ini kami mengetahui prinsip kerjanya yaitu, telah kita ketahui bahwa
pada bagian skunder trafo CT terdapat 2 sinyal output yang terjadi bersamaan,
yang mana mempunyai amlitudo yang sama namun berlawanan fase. Pada saat
tegangan input (tegangan primer) berada pada siklus positif, pada titik AO akan
terjadi siklus positif karena proses tersebut mengakibatkan dioda satu akan
mengalami panjaran maju (forword bias) sedangkan dioda 2 mengalami panjaran
balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melaui dioda satu menuju
kebeban dan kembali ketitik center tap.:
Selanjutnya pada percobaan penyearah gelombang sistem jembatan ini kami menggunaka sebanyak 4 dioda dimana dirangkaia dengan seri dan parellel, dan kami juga menggunakan hambatan, kapasitor. Percobaan penyearah gelombang sistem jembatan ini kami mengukur tegangan pada hambatan RL, tegangan dioda (1, 2, 3, dan 4). Dengan percobaan ini kami dapatkan nilai tegangan hambatan sebesar 4,24 volt, tegangan dioda 1 sebesar 0,36 volt, tegangan dioda 2 sebesar 4,24 volt, tegangan dioda 3 sebesar 2,82 volt dan tegangan dioda 4 sebesar 4,24 volt.
Pada
percobaan ini digunakan 4 dioda, dimana 2 dioda sebagai isolator dan 2 dioda
menghantarkanarus untuk setiap siklus tegangan AC. Yang dimaksud dengan
isolator disini yaitu dua dioda akan mengalami reverse bias sehingga tidak ada
arus yang mengalir atau kedua dioda mengalami atau bersifat sebagai isolator.
Sehingga dari proses tersebut didapatkan bentuk gelembang penyearah gelombang
jembatan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 2015.
Pemodelan Power Supply DC Dengan Multisim 12.0 Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Teknika. 7(1) : 637-638. Sptember
2017.
Mudan, Imam. 2013. Elektronika Dasar. Gunung Samudera :
Malang.
Sorjono, Herman Dwi.
2007. Elektronika Teori Dan Penerapannya.
Cerdas Ulet Kreatif : Jember.
Sutikno. 2010. Pengantar Fisika Dan Teknologi Semikonduktor.
Erlangga : Jakarta.
Yidiz, Ali Bekir dan
Unverdi, Ezgi. 2014. Simflified Harmonic Model For Full Diode Rectifier
Circuits. Journal Automatika. 55 (4) :
402. 30 September 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar