LAPORAN PRAKTIKUM FILTER PASIF (LOW DAN HIGH PASS)
JUDUL : FILTER PASIF (LOW PASS DAN HIGH
PASS)
2.
TUJUAN :
2.1
Setelah melakukan praktikum, praktikkan
dapat mengidentifikasi pengertian high pass filter dan low pass filter dengan
benar.
2.2
Setelah melakukan praktikum, praktikkan
dapat menjabarkan cara kerja high pass filter dan low pass filter dengan benar.
2.3
Setelah melakukan praktikum, praktikkan
dapat mengukur R, C, Vin, Vpp, Frekuensi, Vout, dan low pass filter dengan
benar.
3.
DASAR
TEORI
Filter
low pass (low pass filter)
Sebuah penguat selektif frekuensi yang geinnya
menurun dari suatu nilai tertentu menjadi nol bila frekuensi masukkan
sinusoidal naik dari dc menjadi tak berhingga dinamakan filter low-pass. Plot
gain versus frekuensi dinamakan respons frekuensi. Satu teknik mudah untuk
menemukan respons frekuensi dari filter dibahas di Bab 13 (Edminister, dkk., 2004:55).
Menurut Wasito (1984:361-362) keunggulan
tapis aktif dengan op-amp adalah:
a)
Ada penguatan dengan tegangan
b)
Impedansi masukkan tinggi
c)
Tanpa kumparan, L
d)
Dapat dibebani dengan impedansi rendah
15.19a. Tapis Lolos Bawah (Low Pass Filter)
1)
Bagi frekuensi rendah2 (dibawah fc), C
merupakan putusan dan penguatan sebesar
2)
Bagi frekuensi tinggi2, reaktansi c
menurun, frekuensi di atas fc dihubung-singkat.
3)
Dengan W yang variabel, penguatan dapat di atur-atur.
4)
Dengan C yang variabel, fc dapat da
atur-atur
15.19b. Tapis Lolos Atas (High Pass Filter)
1)
Untuk frekuensi rendah2, C merupakan
putusan dan A = 0
2)
Untuk frekuensi tinggi2, c menghubung
singkat dan penguat bertingkah seperti penguat penjungkir dengan :
According
to Omeed (2014:712-714) Low-Pass Filter is known as (smoothing or blurring)
filter, Low-Pass effect is to calculate the average of a pixel and all of its
eight neighbords. Low-Pass Filtering is convolition that attenuates high
frequency of an image while allowing low frequency passing (leaving). High
frequency introduced noise in image that decrease image quality, the low pass
will smooth the image and reduction noise.
High
pass filter is known as (sharpening) filter, high pass used for image
sharpening and emphasize image details. High pass same as low pass calculate
the avarage of a pixel and all of its eight neighbors but high pass convolution
attenuates low frequency of an image by allowing high frequency passing and
changing the low frequency with convolution avarage.
Menurut
Lita (2016:26) menyatakan bahwa parameter yang digunakan pada implementasi LPF
sama seperti perencanaan dan simulasi. Besar tegangan input dibuat konstan sebesar
6 Vpp. Dari hasil percobaan terjadi drop tegangan dari tegangan input yang
terjadi karena adanya rugi-rugi yang berasal dari kabel-kabel yang digunakan
untuk menghubungkan hardware yang digunakan maupun hardware (osk, audio
generator, osiloskop, Pc). Untuk mengetahui frekuensi cut-off dari hasil
implementasi filter ini maka dicari dengan mengurangi penguatan passband.
Filter Low Pass Filter Sederhana
Rangkaian-rangkaian
listrik digunakan secara luas untuk implementasi operasi-operasi pemfilteran waktu
kontinu. Satu contoh yang paling sederhana dari rangkaian itu adalah rangkaian
RC orde pertama yang diperlihatkan dalam gambar 3.29, dimana tegangan sumber
V(t) merupakan sistem. Rangkaian ini dapat digunakan untuk melaksanakan operasi
pemfilteran loe pass atau high pass, tergantung pada apa yang kita ambil
sebagai sinyal keluaran. Terutama misalkan kita mengambil tegangan kapasitor
V(t) sebagai keluaran. Dalam kasus ini, tegangan keluaran dihubungkan dengan
tegangan masukan melalui persamaan diferensial koefisien konstan linear.
Filter Highpass RC Sederhana Sebagai
alternatif dalam memilih tegangan kapasitor sebagai keluaran dalam rangkaian
RC, kita dapat memilih tegangan yang melewati tahanan (Alan,2005:227-229).
4.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Signal generator : 1 unit
2.
Osiloskop (Osiloskop dan probe 2 buah) : 1 unit
3.
Multimeter :
1 unit
4.
Resistor : 100
ohm dan 150 ohm
5.
Kapasitor : 0,1 mikrofarad
6.
Breadboard : 1 unit
5.
Prosedur
Percobaan
High
Pass Filter
1.
Persiapan semua peralatan dan
bahan-bahan yang diperlukan saat melaksanakan percobaan
2.
Periksa semua bahan dan peralatan,
pastikan semua dalam kondisi yang baik
3.
Siapkan resistor sebesar 100 ohm dan
kapasitor sebesar 0,1 mikrofarad yang akan digunakan dalam praktikum ini
4.
Gunakan multimeter untuk mengukur besar
resistansi resistor. Jangan tempelkan anggota tubuh pada probe multimeter atau
resistor karena hal ini dapat menimbulkan bias pembacaan
5.
Susun rangkaian.
6.
Pastikan jumper serta kabel telah dalam
posisi yang baik dan benar. Pastikan dengan benar tidak terjadi shorting
7.
Atur input pada signal generator sebesar
500 mvpp dengan menggunakan sinyal masukan sinusoidal dengan frekuensi rendah
8.
Matikan signal generator kemudian
menghubungkan signal generator ke rangkaian di posisi input
9.
Hubungkan rangkaian ke osiloskop
menggunakan dua chanel. Chanel 1 osiloskop dihubungkan ke input rangkaian dan
chanel 2 osiloskop dihubungkan ke output rangkaian
10. Nyalakan
osiloskop lalu tunggu kurang lebih 2 menit. Kemudian signal generator dapat
dihidupkan
11. Untuk
tegangan output menggunakan multimeter
12. Ubah
frekuensi pada signal generator dengan menaikkan frekuensi pada signal
generator
13. Pada setiap perubahan frekuensi signal,
tampilan pada osiloskop difoto serta tegangan output dicatat
14. Catat
hasil percobaan pada tabel kerja 2.1 !
Low
Pass Filter
Ulangi percobaan pada percobaan diatas.
Pastikan besar resisitivitas
resistor dan besar kapasitas kapasitor dicatat! Catat hasil percobaan pada
tabel kerja 2.2 !
6.
HASIL
A.
High Pas Filter
R (Ohm)
|
C (F)
|
Vin.
Vpp (Volt)
|
120
|
0,1
|
Frekuensi (Hz)
|
Vout (Volt)
|
G (
![]() |
20
log G (
![]() |
10
|
0
|
0
|
![]() |
100
|
0,2
|
0,04
|
-2,79
|
1000
|
0,8
|
0,16
|
-15,9
|
10
|
2
|
0,14
|
-7,95
|
100
|
2.4
|
0,48
|
-6,37
|
B.
Low Pass Filter
R (Ohm)
|
C (F)
|
Vin.
Vpp (Volt)
|
150
|
0,1
|
Frekuensi
(Hz)
|
Vout (Volt)
|
G (w)
|
20
log G (
![]() |
10
|
10
|
2
|
6
|
100
|
9,8
|
1,96
|
5,86
|
1K
|
9,6
|
1,96
|
5,66
|
10K
|
4
|
0,8
|
-21,9
|
100K
|
0,8
|
0,16
|
-15,9
|
7.
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yaitu tentang filter pasif (Low Pass Filter dan High Pass Filter). Untuk
lebih jelasnya, low pass filter merupakan filter yang digunakan untuk
meloloskan sinyal listrik dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi
cut-off nya dan akan melemahkan sinyal yang lebih tinggi dari frekuensi
cutt-offnya. Sementara pengertian dari high pass filter (Tapis lolos tinggi)
merupakan jenis filter yang meloloskan frekuensi yang lebih tinggi dari
frekuensi cutt-offnya akan memberi redaman sebesar pada frekuensi yang berada
dibawah frekuensi cutt-offnya.
Percobaan yang kami lakukan yaitu untuk mengukur
nilai dari R, C, Vin, Vpp, Frekuensi, Vout, dan G (
) pada suatu rangkaian
yang kami buat, yaitu rangkaian high pass filter dan low pass filter dengan
benar dan sempurna. Dimana R merupakan resistansi resistor, C (kapasitor), Vin
(tegangan masukkan), Vpp merupakan tegangan puncak-puncak, dan untuk G
(
) dapat digunakan untuk
membuat satuannya yaitu dengan rumus : 20 log G (
).



Dari percobaan yang kami lakukan kami dapat mengartikan bahwa
filter merupakan suatu sistem yang dapat memisahkan sinyal berdasarkan
frekuensinya, terkadang ada frekuensi yang diterima. Jadi dari pembahasannya
saat frekuensi diterima maka dalam hal ini dibiarkan lewat, selain itu ada juga
frekuensi yang ditolak, dengan cara tersebut maka akan praktis dilemahkan.
Dalam percobaan ini kami menggunakan alat dan bahan yang
dibutuhkan seperti yang tertera pada isi dari alat dan bahan. Setelah kami
menyediakan alat dan bahan yang telah dipersiapkan, kami merangkai alat sesuai
dengan prosedur yang ada. Pada percobaan ini kami menggunakan tegangan masukkan
sebesar 5 V, hambatan 100 ohm dan 120 ohm, untuk kapasitor sebesar 0,1
sehingga setara dengan 50 V. Pada percobaan
low pass filter dan high pass filter kami menggunakan alat-alat tersebut
sebagai alat utamanya.

Pada percobaan high pass filter, kami melakukan 5 kali
percobaan. Dimana kami menggunakan frekuensi yng berbeda-beda pada setiap kali
percobaan. Percobaan pertama yaitu dengan menggunakan frekuensi 10 Hz, tegangan
keluaran 0 v dan G (
) sebesar 0. Sementara
pada teori didapatkan 0,35 v dan 0,07. Dari data tersebut terlihat bahwa hasil
dari praktikum dengan teori berbeda. Percobaan kedua kami menggunakan 100 z ,
tegangan keluaran 0,2 V dan G (
) sebesar 0,04. Dan
untuk untuk teorinya tegangan didapatkan sebesar 0,037 V dan G
(
) sebesar 0,074,
terlihat bahwa hasil dari praktikum dengan teori berbeda. Dan seterusnya sampai
pada percobaan ke 5, dimana terlihat sangat jelas bahwa hasil dari praktikum
berbeda dengan hasil teori. Hal ini terjadi dikarenakan tidak telitinya saat
melakukan praktikum dan alat yang kurang memadai.



Pada hasil high pass filter dapat disimpulkan bahwa semangkin
tinggi frekuensi yang digunakan untuk percobaan maka semangkin tinggi pula
nilai G
(
). Dimana dapat dilihat
pada grafik yang tertera pada hasil percobaan. Jadi dapat dikatakan bahwa
frekuensi berbanding lurus dengan G (
).


8.
KESIMPULAN
1. Low
pass filter (LPF) merupakan filter yang digunakan untuk meloloskan sinyal
listrik dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cutt-offnya dan akn
melemahkan sinyal yang lebih tinggi dari frekuensi cutt-offnya. High pass
filter adalah jenis filter yang meloloskan frekuensi yang lebih tinggi dari
frekuensi cutt-offnya dan akan memberi dibawah frekuensi cutt-offnya.
2. Pada
low pass filter yang ideal, maka sinyal pada frekuensi diata frekuensi
cutt-offnya tidak akan dilewatkan sama sekali (v= 0 volt). Sementara high pass
filter rangkaian filter yang hanya meloloskan sinyal dengan frekuensi tinggi
dan tidak meloloskan sinyal dengan frekuensi rendah
3. Praktikkan
yang kami lakukan dapat menghitung R, C, Vin, Vpp, Frekuensi, Vout, dan G (
) pada rangkaian high
pass dan low pass filter sesuai dengan prosedur kerja.

DAFTAR PUSTAKA
Edminister, Joseph dan Nahvi, Mahmood.
2003. Schaum’s Outunes Of Thery and
Problems Of Elektrik Circuits. Fouth Edition. Me Graw Hill Publication.
Terjemahan Ir. Gunawan Prasetio dan Wiwit Kastawan, S.T.M.T.,M.Sc.2004.
Rangkaian Listrik. Edisi Keempat. Jakarta:Erlangga.
Khorsheed, Omeed Kamal.2014. Produce Low
Pass And High Pass Image Filter In Java. International
Journal Of Advances In Engineering And Technology (IJAET). 7(3):712-714.
Lidyawati, Lita, dkk. 2016. Implementasi
Filter Finite Impluse Respons (FIR) Window Hamming dan Blackman Menggunakan Dsk
TMS320C6713. Jurnal Elkomika.
4(1):26.
Openheim , Alan V., dkk. 2005. Sinyal dan Sistem. Jilid 1 Edisi Kedua.
Jakarta : Erlangga.
Wasito. 1984. Vademkun Elektronika. Edisi Kedua. Palmerah : PT Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar